• Post Title

    Category

    Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s,when an unknown printer...

    Buton

  • Kesenian dan Budaya

    Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumu dan gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
    Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.


    1. 
    TARI GENDING SRIWIJAYA



    Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya seluruhnya

    2. 
    TARI TANGGAI



    Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya

    3. 
    TARI TENUN SONGKET



    Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan menenun songket

    4. 
    TARI RODAT CEMPAKO



    Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah

    5. 
    TARI MEJENG BESUKO



    Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini

    6. 
    TARI MADIK (NINDAI)


    Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon, orang tua pria terlebih dahulu dating kerumah seorang wanita dengan maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria

    7. 
    DUL MULUK

    beremas-4

    Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan

    Rumah Adat Palembang















    Makanan Khas



    • Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak – otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).


       
    • Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil – kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.




      Berdiri : 14 Agustus 1960.
      Dasar Hukum : UU No 3/1950
      Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-5ºLS dan 102º-107ºBT )
      Tanda Plat Nomor Kendaraan : BG
      Luas Wilayah : 113.339,07 km².
      Bandar Udara : Sultan Mahmud Badaruddin II / Talang Betutu
      Pelabuhan Laut : Pelabuhan Palembang
      Pahlawan : Sultan Mahmud Badaruddin II

      Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sriwijaya (UNSRI), IAIN Raden Fatah
      Makanan Khas Daerah : Pempek Palembang, Tekwan, Burgo, Sate Pentul, Mie Celor

      Obyek Wisata  : Danau Ranau, Pulau Kemaro, Taman Purbakala Geding Suryo, Gunung Dempo, Bukit Salero, Museum Timah, Pantai Matras, Pantai Tanjung Kelayang, Pusat Tenun Songket, Kawah Tengkurep, Air Terjun Tenag,dll.

      Peninggalan Sejarah : 
      1. Piagam Talang Tuwo.
      2. Prasasti Telaga Batu ( Prasasti Persumpahan ) yang berisikan kutukan.
      3. Taman Purbakala Gede Ing Symo, Komplek kuburan Islam abad pertengahan.
      4. Prasasti Kedukan Bukit bertahun 683 masehi, ditemukan di Palembang tahun 1920

      Industri dan Pertambangan  : Minyak bumi, Batubara, Pupuk, Polipropilen, Karet.

      Tarian Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek, Tari Kelindan Sumbay, Tari Kipas Linggau Tarian Pagar Pengantin Palembang, Tari Gending Sriwijaya 

      Rumah Adat : Rumah Limas
      Senjata Tradisional : Keris, tombak, pedang, badik
      Lagu Daerah : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai 
      Suku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau
      Bahasa Daerah : Palembang 
      Pakaian Adat : Aisan Gede

      Identitas Daerah : Flora : Duku (Lansium Domesticun), Fauna : Belida (Notoptenuschitala)

      Alat Musik Tradisional : ACCORDION (sumber bunyi : Aerofon, DENGAN MENGGUNAKAN KEDUA TANGAN, TANGAN YANG SATU SEBAGAI PENGATUR ALUNAN SUARA SEDANGKAN TANGAN YANG SATU LAGI SEBAGAI PENGATUR NADA) 

      Julukan : Kota Pempek


    Kesenian Dan budaya

    1. Tari Sekapur Sirih ini diciptakan oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962, kemudian ditata ulang oleh OK Hendri BBA pada tahun 1967. tari ini digunakan untuk menyambut tamu yang dihormati sebagai ungkapan rasa putih hati dalam menyambut tamu, dan ditarikan oleh penari remaja putri.



      Seni Musik

      Pada mulanya seni musik daerah jambi  merupakan seni musik yang masih bersifat tradisional. Namun seiring perkembangan zaman, maka alat-alat musik sudah banyak banyak memakai alat-alat musik modern. Akan tetapi alat-alat musik tradisional masih dipergunakan. Bahkan berusaha untuk dipertahankan.Jenis-jenis alat musik tradisional Jambi yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah sebagai berikut;

      a. Genggong


      b. Gendang



      c. Tabuh


      Seni Suara

      Pada setiap kabupaten dan kota mempunyai ragam seni suara dengan syair dan khas daerah masing-masing, namun sesuainamun seni suatu daerah kini semakin usang dan tidak dikenal, karena telah dilanda dengan kehadiran lagu-lagu dangdut dan lagu pop. Namun demikian setiap daerah berusaha untuk kembali menghidupkan lagu-lagu daerah tersebut melalui rekaman, sehingga diharapkan nantinya dapat kembalai hidup dan dikenal oleh masyarakat, Beberapa jenis seni suara dari tiap-tiap daerah sebagai berikut:

      1.    Kota Jambi
      a.    Lagu Sekapur Sirih
      b.    Lagu Orang Kayo Hitam
      c.    Lagu Keris Seginjai
      2.    Kabupaten Batang Hari Dan Kabupaten Muaro Jambi
      a.    Lagu Batanghari
      b.    Lagu Nasib Badan
      c.    Lagu Merusak Hati
      3.    Kabuapaten Tanjung Jabung Timur Dan Tanjung Jabung Barat
      a.    Lagu Nelayan
      b.    Lagu Nasib Badan
      c.    Lagu Senandung Malam
      4.    Kabupaten Bungo Dan Kabupaten Tebo
      a.    Lagu Serampang Laut
      b.    Lagu Tumbuk Tebing
      c.    Lagu Pisang Dayak
      5.    Kabupaten Merangin Dan Kabupaten Sarolangun
      a.    Lagu Dagang Menumpang
      b.    Lagu Dendang Sayang
      c.    Lagu Ujung Tanjung
      6.    Kabupaten Kerinci
      a.    Lagu Tanjung Bajure
      b.    Lagu Tus-Tus
      c.    Lagu Bukasi Sayang

      Rumah Adat

      Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako, merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi belakang, ruang Laren. ruang Garang. ruang Tengganai.






      KULINER

      Berbicara mengenai masakan khas daerah tentunya Indonesia dilimpahi oleh kuliner tradisional yang tak ada habisnya,  masakan khas yang Salah satunya adalah masakan khas asal Jambi yaitu;

      1.      Tempoyak,Gulai tepe ikan,dan pindang ikan.
      Tempoyak
      Gulai Tepe Ikan



















                                                       Pinda ikan


        Berdiri : 6 Januari 1957.
      Dasar Hukum : UU No 61/1958
      Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-105ºBT )
      Tanda Plat Nomor Kendaraan : BH
      Luas Wilayah : 244.477 km².
      Bandar Udara : Sultan Tahaha Syarifuddin
      Pelabuhan Laut : Kuala Tungkal
      Pahlawan : Sultan Tahaha Syarifuddin, sultan Mahmud Muhyidina dan Permaisurinya Putri Ayu 
      ( Pahlawan Darah )

      Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Negeri Jambi (UNJAM), Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Tahaha Syarifuddin

      Makanan Khas Daerah : Tempoyak, Gulai Rebung Jambi, Putri Kandis Pelangi, dll.

      Obyek Wisata : Danau Kerinci, Taman Anggrek, Goa Alam Toangko, Candi Muara Jambi, Air Panas Bumi, Danau Sipin, Taman Mayang Manggurai, Goa Alam Tingkap, Taman rimba, Danau Ladeh Panjang, Batu Bertulis Karang Birahi, Taman Nasional, Berbak, Taman Nasional Kerinci,dll.

      Peninggalan Sejarah :  
      1. Flakes Obsidian, benda purbakala berasal dari Kerinci.
      2. Bejana Perunggu, Danau Kerinci
      3. Prasasti Karang Birahi,di Merangin Jambi.

      Industri dan Pertambangan : Batubara, Emas, Minyak Bumi, dan Karet.

      Tarian Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Rentak Besapih, Tari Kipas Keprak, Tari Tauh, Tari Selaras Pinang Masak, Tari Selendang Mak Inang, Tarian Magis Gadis.
       

      Rumah Adat : Rumah Panjang
      Senjata Tradisional : Keris, pedang, Tombak, dan Sampitan
      Lagu Daerah : Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
      Suku : Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
      Bahasa Daerah : Kubu, Kerinci, Batin, Melayu, Bajau 
      Pakaian Adat : Jambi

      Identitas Daerah : Flora : Pinang Merah (Cyirtsotachys Renda), Fauna : Harimau Sumatera (Pantera Tigris Sumatraesis)

      Alat Musik Tradisional : GAMBUS (sumber bunyi : Kordofon, DIPETIK PADA BAGIAN SENARNYA)

                                               
    Kesenian Dan Budaya

                1. Tari Tradisional
    Riau pun memiliki kesenian tari tradisional seperti tari tandak. Tari Tandak biasanya di pertunjukkan pada malam hari, tarian ini diawali dengan semua peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap peserta, dan berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke tanah. Tarian ini bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan untuk bertemu. Tari Tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi antar kampung. Banyak pasangan suami istri yang bermula dari pertemuan acara tari Tandak ini namun ada pula yang kisah cintanya tidak direstui pihak keluarga


    2. Alat Musik Tradisional
    Rebana Ubi
    Rebana ubi digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakt saat itu


    3. Kordeon
    Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau. Alat musik ini bisa dimainkan dengan cara dipompa. Alat musik ini termasuk sulit untuk dimainkan. Tidak banyak yang dapat memainkannya.


    4. Rumah Adat
    Riau memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini yaitu melayu, seperti : Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar, Rumah Melayu Atap Limas, Rumah Melayu Lipat Kajang dan Rumah Melayu Atap Lontik. Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang


    5. Pakaian Adat
    Baju untuk laki-laki Melayu Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga. Selain Baju Kurung Cekak Musang, busana pengantin laki-laki adalah kain samping bermotif serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota dipakai di kepala, sebai warna kuning di bahu kiri, rantai panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher, canggai yang dipakai di kelingking, sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek yang diselipkan di sebela kiri. Sementara busana yang dikenakan perempuan berbeda-beda, perempuan memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya Pendek. Kepala hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian pengantin perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju Kurung teluk. Kemudian, untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk Belanga.


    6. Senjata Tradisional
    Seperti daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, Riau pun memiliki senjata tradisional dari daerah tersebut. Senjata tersebut bernama Tumbuk Lada, alat ini biasanya digunakan untuk peretempuran. Tumbuk lada memiliki beberapa bentuk diantaranya adalah bilah senjata tumbuk lada berbentuk badik seperti badik sulawesi akan tetapi yang membedakan adalah bentuk sarungnya.  Selain itu, ujung pangkal sarung senjata tumbuk lada berbentuk bundar yang dihiasi dengan ukiran yang dipahat. Lapisan pada sarung Tumbuk Lada adalah lapisan kepingan perak yang diukir dengan pola yang rumit

    Berdiri : 25 Juli 1958.
    Dasar Hukum : UU No 61.1958.
    Letak : Pulau Sumatera ( 2ºLU-3ºLU dan 100º-109ºBT )
    Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM
    Luas Wilayah : 94.561 km².
    Bandar Udara : Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
    Pelabuhan Laut : Bengkalis
    Pahlawan : Sultan Syarif Kasim II, Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji.

    Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Riau ( UNRI ), IAIN Sultan Syarif Kasim
    Makanan Khas Daerah :

    Obyek Wisata : Candi Muara Takus, Batu Pantai Nongsa, Komplek Istana Kerajaan Siak, , Pantai Pasir Panjang (Pantai Trikora), Suaka Alam Kerumutan, Pantai Tanjung Pesona, Semenanjung Senggarai, Taman Laut, Bekas Istana Gunung Sahilang.

    Peninggalan Sejarah :  

    1. Komplek Istana Sultan Sri Siak Indapura yang dibangun 1898.

    Industri dan Pertambangan  : Minyak Bumi, Emas, Perak, Bauksit dan Kertas, Cumb rubber, plastik, Plywood.

    Tarian Tradisional : Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi, Tari Pembubung, Tari Sinar, Tari Lenggang Melayu, Tari Zapin Sekampung, Tari Zapin, Tari Zapin Kampung Melayu Pekan Baru, Tari RiuhTambourine.  

    Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar.
    Senjata Tradisional : PedangJenawi, Badik Tumbuk Lada.
    Lagu Daerah :Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap Durhaka, Kutang Barendo. 
    Suku : Melayu, Akit, Talang Mamak, Hutan, Sakai, Laut, Bunoi,
    Bahasa Daerah : Melayu
    Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh

    Identitas Daerah : Flora : Nibung (Oncosperma Tigilarium ), Fauna : Srindit (Loriculus Pusillus)

    Alat Musik Tradisional : GAMBUS (sumber bunyi : Kordofon, DIPETIK DENGAN MENGGUNAKAN JARI, SERTA MEMAINKAN NADA DENGAN MENGGUNAKAN JARI), Rebana, Saluang dan Talempong.

    Julukan : Kota Bertuah




    Kesenian Sumatera Barat

    Tarian Sumatera Barat memiliki banyak ragam gerakan dan makna; masing-masing jenis tarian memiliki konsep atau latar belakang, mulai dari tarian untuk persembahan sampai tarian pergaulan yang ceria. Tari kesenian dari Sumatra Barat juga banyak yang dipengaruhi oleh kedinamisan gerakan pencak silat, dimana konsep pencak dalam silat Minangkabau ‘dipinjam’ atau bahkan diaplikasikan langsung dalam gerakan tarian.
    Berikut adalah beberapa jenis tarian yang merupakan ciri khas Sumatera Barat.

    1. 
    Tari Alang Babega



    Tari alang babega menggambarkan burung elang yang sedang terbang dan kemudian menukik menyambar anak ayam di tanah. Tarian ini biasa dibawakan berkelompok dan bisa oleh penari lelaki maupun perempuan.

    2. 
    Tari Randai



    Tari randai merupakan tari kesenian Sumatra Barat yang unik, karena sebenarnya lebih merupakan sebuah seni gabungan antara pencak silat, seni drama atau tutur, tarian dan musik. Penarinya banyak dan kini sering melibatkan penari perempuan (dulu biasanya hanya ditarikan lelaki). Tarian ini menggambarkan kisah-kisah atau cerita rakyat dan kini sering ditampilkan saat Idul Fitri.

    3. 
    Tari Pasambahan



    Tari pasambahan adalah tarian yang digunakan sebagai sarana penyambut tamu, serta ditarikan dalam berbagai acara adat serta pernikahan. Tamu yang datang kemudian akan dipayungi dan tamu-tamu lain disuguhi sirih.

    4. 
    Tari Indang


    Tari indang dikenal banyak orang sebagai tari ‘din din ba din din’ dan menjadi salah satu tarian paling ikonik, yang memadukan tarian serta seni bertutur dalam adat Islam Minangkabau.

    5. 
    Tari Rantak



    Tari rantak adalah tari kesenian dari Sumatra Barat yang terinspirasi pencak silat; gerakan-gerakanya mudah dikenali karena banyak melibatkan gerakan pencak silat walaupun tetap terlihat sebagai tarian.

    6. 
    Tari Payung



    Tari payung tergolong tarian pergaulan dan biasanya dilakukan pasangan pria serta wanita, dimana yang membawa payung adalah prianya karena payung diandaikan sebagai simbol perlindungan dari suami untuk keluarga.

    7. 
    Tari Piring



    Tari piring ini diketahui hampir semua orang Indonesia bahkan yang tak berada di Sumatera. Tarian khas ini mulanya merupakan bagian dari adat persembahan setelah panen, yang dilambangkan dengan piring-piring.



    Budaya Sumatera BaratKekayaan seni budaya Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat ini harus terus di lestarikan dan harus mendapat perhatian lebih oleh pemerintah setempat khususnya sehingga nantinya bisa menarik wisatawan. Kebudayaan Sumatera Barat harus diperkenalkan dan dipromosikan karena bagian dari kekayaan budaya indonesia. Salah satu even untuk mempromosikan budaya Sumbar adalah dengan terselenggaranya Pekan Budaya Sumatera Barat. Selain mengenalkan budaya propinsi Sumbar kepada masyarakat lokal juga untuk wisatawan yang berkunjung ke propinsi ini.

    1. 
    Rumah Adat

    Rumah Gadang merupakan Rumah adat yang berasal dari Sumatera Barat, berasal dari suku Minangkabau. Rumah adat ini biasanya didirikan diatas tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun.Bentuk Rumah Gadang ini empat persegi panjang dan terbagi atas dua bagian yaitu muka dan belakang, Rumah Gadang terbuat dari bahan kayu, dan kalu di lihat sekilas hampir menyerupai rumah panggung. Salah satu kekhasan dari rumah adat ini dalam proses pembuatannya adalah tidak memakai paku besi tapi hanya menggunakan pasak yang terbuat dari bahan kayu.

    Bahasa yang digunakan dalam keseharian ialah bahasa daerah yaitu Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialekPariaman, dialek Pesisir Selatan, dan dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman Barat yang berbatasan dengan Sumatera Utara, dituturkan juga Bahasa Batak dan Bahasa Melayu dialek Mandailing. Sementara itu di daerah kepulauan Mentawai digunakanBahasa Mentawaisuntin
    Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 98% penduduk Sumatera Barat, yang kebanyakan pemeluknya adalah orang Minangkabau. Selain itu ada juga yang beragama Kristen terutama di kepulauan Mentawai sekitar 1,6%, Buddha sekitar 0,26%, dan Hindu sekitar 0,01%, yang dianut oleh penduduk bukan orang Minangkabau.
    Berbagai tempat ibadah yang dapat dijumpai di setiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat didominasi oleh masjid dan musala. Masjid terbesar adalah Masjid Raya Sumatera Barat di kota Padang yang saat ini pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian. Sedangkan masjid tertua di antaranya adalah Masjid Raya Ganting di kota Padang dan Masjid Tuo Kayu Jao dikabupaten Solok. Arsitektur khas Minangkabau mendominasi baik bentuk masjid maupun musala. Seperti masjid Raya Sumatera Barat yang memiliki bangunan berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang sekaligus kaligrafi, dan tidak memiliki kubah. Ada juga masjid dengan atap yang terdiri dari 3 sampai 5 lapis yang makin ke atas makin kecil dan sedikit cekung seperti Masjid Tuo Kayu Jao.
    Mayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain suku Minang berdiam pula suku Batak dan suku Mandailing.Suku Mentawai terdapat di Kepulauan Mentawai. Di beberapa kota di Sumatera Barat terutama kota Padang terdapat etnis Tionghoa, Tamil dan suku Niasdan di beberapa daerah transmigrasi seperti di (Sitiung, Lunang Silaut, Padang Gelugur dan lainnya) terdapat pula suku Jawa. Sebagian diantaranya adalah keturunan imigran berdarah Jawa dari Suriname yang memilih kembali ke Indonesia pada masa akhir tahun 1950an. Oleh Presiden Soekarno saat itu diputuskan mereka ditempatkan di sekitar daerah Sitiung. Hal ini juga tidak lepas dari aspek politik pemerintah pusat pasca rekapitulasi PRRI diProvinsi Sumatera Barat yang juga baru dibentuk saat itu.

    rss
    rss


    Copyright © 2010 Kesenian dan Budaya Indonesia All rights reserved.Powered by Blogger.