Kesenian dan Budaya
1. TARI GENDING SRIWIJAYA
Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya seluruhnya
2. TARI TANGGAI
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya
3. TARI TENUN SONGKET
Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan menenun songket
4. TARI RODAT CEMPAKO
Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah
5. TARI MEJENG BESUKO
Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini
6. TARI MADIK (NINDAI)
Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon, orang tua pria terlebih dahulu dating kerumah seorang wanita dengan maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria
7. DUL MULUK
Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan
Rumah Adat Palembang
Makanan Khas
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumu dan gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.
1. TARI GENDING SRIWIJAYA
Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya seluruhnya
2. TARI TANGGAI
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya
3. TARI TENUN SONGKET
Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan menenun songket
4. TARI RODAT CEMPAKO
Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah
5. TARI MEJENG BESUKO
Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini
6. TARI MADIK (NINDAI)
Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon, orang tua pria terlebih dahulu dating kerumah seorang wanita dengan maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria
7. DUL MULUK
Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan
Rumah Adat Palembang
Makanan Khas
- Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak – otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
- Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil – kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.Berdiri : 14 Agustus 1960.Dasar Hukum : UU No 3/1950Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-5ºLS dan 102º-107ºBT )Tanda Plat Nomor Kendaraan : BGLuas Wilayah : 113.339,07 km².Bandar Udara : Sultan Mahmud Badaruddin II / Talang BetutuPelabuhan Laut : Pelabuhan PalembangPahlawan : Sultan Mahmud Badaruddin IIPerguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Sriwijaya (UNSRI), IAIN Raden FatahMakanan Khas Daerah : Pempek Palembang, Tekwan, Burgo, Sate Pentul, Mie Celor
Obyek Wisata : Danau Ranau, Pulau Kemaro, Taman Purbakala Geding Suryo, Gunung Dempo, Bukit Salero, Museum Timah, Pantai Matras, Pantai Tanjung Kelayang, Pusat Tenun Songket, Kawah Tengkurep, Air Terjun Tenag,dll.Peninggalan Sejarah :1. Piagam Talang Tuwo.2. Prasasti Telaga Batu ( Prasasti Persumpahan ) yang berisikan kutukan.3. Taman Purbakala Gede Ing Symo, Komplek kuburan Islam abad pertengahan.4. Prasasti Kedukan Bukit bertahun 683 masehi, ditemukan di Palembang tahun 1920
Industri dan Pertambangan : Minyak bumi, Batubara, Pupuk, Polipropilen, Karet.
Rumah Adat : Rumah Limas
Senjata Tradisional : Keris, tombak, pedang, badikLagu Daerah : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari TanggaiSuku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan RanauBahasa Daerah : Palembang
Pakaian Adat : Aisan Gede
Identitas Daerah : Flora : Duku (Lansium Domesticun), Fauna : Belida (Notoptenuschitala)
Alat Musik Tradisional : ACCORDION (sumber bunyi : Aerofon, DENGAN MENGGUNAKAN KEDUA TANGAN, TANGAN YANG SATU SEBAGAI PENGATUR ALUNAN SUARA SEDANGKAN TANGAN YANG SATU LAGI SEBAGAI PENGATUR NADA)
Julukan : Kota Pempek
0 komentar:
Posting Komentar